SUMEKS.CO - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali menorehkan prestasi gemilang dengan masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 tahun 2024.
Daftar ini berisi 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kinerja tahun fiskal 2024.
Dalam edisi terbaru majalah Fortune Indonesia, Pelindo berhasil menempati posisi ke-4 untuk kategori sektor infrastruktur.
Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga menduduki peringkat ke-37 dari 100 perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia tahun ini.
BACA JUGA:Pelindo Regional 2 Palembang Perkuat Komitmen Lingkungan Lewat Program Green Belt Pelabuhan
BACA JUGA:Semarak Kemerdekaan: TK Barunawati 1 Palembang Gelar Lomba Unik HUT RI ke-80 Bersama Pelindo
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil konsistensi dalam menjaga kinerja operasional di tengah tantangan ekonomi global.
“Masuknya kembali Pelindo dalam daftar Fortune Indonesia 100 menjadi motivasi tambahan bagi seluruh insan Pelindo untuk terus mewujudkan pelayanan yang lebih baik dan berdaya saing, berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada tahun 2024, Pelindo mencatat pendapatan usaha sebesar Rp34,8 triliun. Tidak hanya itu, kontribusi Pelindo kepada negara juga sangat signifikan, mencapai Rp7,47 triliun.
Kontribusi tersebut terdiri dari setoran Dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Konsesi, serta pajak-pajak seperti PPH, PPN, dan PBB.
BACA JUGA:Pelindo Masuk Daftar Fortune 500 Southeast Asia 2025, Peringkat 4 di Industri Shipping
Angka ini menunjukkan bahwa Pelindo bukan hanya berperan sebagai operator pelabuhan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi nasional melalui kontribusi nyata terhadap kas negara.
Kinerja positif Pelindo tahun 2024 didukung oleh pertumbuhan di seluruh lini layanan pelabuhan. Trafik peti kemas sepanjang tahun 2024 mencapai 18,8 juta TEUs, meningkat 7% dibandingkan tahun 2023.
Sementara itu, arus barang umum dan multipurpose mencapai 201 juta ton, tumbuh 18% dari tahun sebelumnya.