Dari sini, ia menunjukkan kapasitasnya sebagai tokoh yang mampu membangun jaringan, berkomunikasi dengan masyarakat, dan menjaga konsistensi dalam perpolitikan daerah.
Kariernya terus menanjak hingga berhasil menduduki jabatan penting sebagai Ketua DPRD Kabupaten Muaraenim.
BACA JUGA:Bupati Muara Enim Tegaskan Kewajiban Perusahaan Membayar Retribusi TKA untuk Tingkatkan PAD
Posisi strategis tersebut semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu tokoh politik dengan pengaruh besar.
Langkah berikutnya, Muzakir dipercaya masyarakat untuk menjadi Wakil Bupati Muaraenim.
Takdir kemudian menuntunnya naik sebagai Bupati menggantikan H Kalamuddin Djinab, yang wafat sebelum masa jabatannya berakhir. L
Situasi itu menjadi momentum penting yang menandai kiprah besar Muzakir di panggung pemerintahan daerah.
BACA JUGA:Bupati Muara Enim Edison Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
Ketangguhan dan kepiawaiannya dalam memimpin kembali terbukti ketika ia berhasil terpilih lagi sebagai Bupati Muaraenim untuk periode kedua.
Pencapaian dua periode jabatan di era pascareformasi bukanlah perkara mudah.
Hal itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki tiga modal utama: finansial, sosial-politik, dan kompetensi.
Dari sisi finansial, ia dikenal memiliki kemampuan membiayai dinamika politik yang seringkali menuntut pengorbanan besar.
BACA JUGA:Wakil Bupati Muara Enim Dukung Peran Strategis BKMT dalam Membangun Masyarakat Agamis dan Bersatu
BACA JUGA:Wakil Bupati Muara Enim Dukung Peran Strategis BKMT dalam Membangun Masyarakat Agamis dan Bersatu