“Silakan menyampaikan pendapat, tapi mari kita lakukan dengan cara yang tertib dan sesuai aturan hukum. Jangan sampai merusak fasilitas publik, karena itu justru merugikan masyarakat luas,” ujarnya.
Ade Ary juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar, khususnya dari media sosial.
“Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi, tetap jaga persatuan, dan jangan melakukan hal-hal yang merusak ketertiban umum,” tambahnya.
Sebanyak 1.250 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengawal aksi ini. Kepolisian menegaskan tidak menggunakan senjata api, melainkan mengedepankan pendekatan humanis.
Selain itu, aparat juga membagikan air mineral kepada mahasiswa yang mengikuti aksi, sebagai bentuk pendekatan persuasif.
“Kami ingin menjaga agar aksi berjalan damai, tanpa menimbulkan korban lebih banyak,” ucap seorang perwira di lokasi.
Meski pengamanan diperketat, kericuhan tidak terhindarkan. Massa merusak fasilitas umum, termasuk pagar kawat DPR dan separator busway. Bahkan, sebuah sepeda motor dibakar di gerbang belakang gedung DPR.
Komisi I DPR tetap melaksanakan rapat di tengah situasi panas tersebut. Beberapa anggota sempat menyinggung kondisi di luar gedung yang semakin memanas, namun kegiatan sidang tidak dihentikan.
Akibat aksi ini, arus lalu lintas di kawasan Senayan hingga Gatot Subroto lumpuh total. Banyak pengendara terpaksa memutar balik atau mencari jalur alternatif.
Demo 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI menjadi salah satu aksi besar dengan eskalasi tinggi tahun ini. Tuntutan keras massa mencerminkan kekecewaan publik terhadap kebijakan DPR, khususnya terkait kenaikan gaji dan tunjangan.
Meski aparat berupaya menjaga situasi tetap kondusif, kericuhan tidak bisa dihindari. Kepolisian menegaskan tetap mengedepankan pendekatan humanis, sementara masyarakat luas diimbau agar tidak terprovokasi dan menjaga persatuan.
Mereka akan bubar aksi pukul 18.00 WIB. Sebelum ada wakil rakyat menermuinya , akan melakukan aksi ulang hari berikutnya.