SUMEKS.CO - Perkembangan mobil listrik memang semakin gencar dibicarakan, tapi di balik antusiasme itu, masih ada berbagai ketakutan dan keraguan yang membuat sebagian orang ragu untuk beralih.
Sebagian besar ketakutan ini muncul karena kurangnya informasi yang benar, ditambah dengan beredarnya mitos yang sering kali menyesatkan.
Supaya lebih jelas, mari kita kupas satu per satu mitos sekaligus fakta tentang mobil listrik.
Salah satu mitos yang paling sering muncul adalah soal baterai mudah terbakar. Banyak orang khawatir baterai mobil listrik bisa meledak sewaktu-waktu.
BACA JUGA:Mobil Listrik: Tren Masa Depan atau Sekadar Gimmick Modern
Faktanya, teknologi baterai yang digunakan sudah memiliki standar keamanan tinggi, termasuk sistem pendingin dan proteksi otomatis.
Menurut laporan dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), risiko kebakaran pada mobil listrik justru lebih rendah dibandingkan dengan mobil bensin. Jadi, ketakutan ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar.
Mitos berikutnya adalah soal jarak tempuh terbatas. Memang, mobil listrik generasi awal hanya bisa menempuh jarak sekitar 100–150 km dalam sekali pengisian.
Namun, teknologi baterai terus berkembang pesat. Kini banyak model mobil listrik yang sudah bisa menempuh lebih dari 400 km sekali isi penuh.
BACA JUGA:Mobil Listrik Murah Tapi Mewah, Chery Icar V23, Siap Ancam Dominasi Jepang, Cek Begini Speknya
Bahkan beberapa produsen global sedang mengembangkan baterai solid-state yang digadang-gadang mampu menembus jarak 800 km. Artinya, masalah jarak tempuh bukan lagi hambatan besar.
Ketakutan lain datang dari keterbatasan infrastruktur. Memang benar jumlah stasiun pengisian daya di Indonesia masih terbatas, tapi PLN dan beberapa perusahaan swasta terus memperluas jaringan SPKLU.
Selain itu, sebagian besar pemilik mobil listrik justru mengisi daya di rumah pada malam hari, sehingga tidak selalu harus bergantung pada stasiun umum.