“Bersyukur, sekarang ada beberapa pemain baru yang bisa kami lihat potensinya. Fokus kami memang ke Piala Kemerdekaan untuk melihat para pemain baru ini dan menentukan apakah mereka bisa dibawa ke Piala Dunia nanti,” ujar Nova.
Setibanya di Medan pada 8 Agustus, tim langsung melakukan latihan perdana pada 9 Agustus malam di Stadion Utama Sumatera Utara.
Latihan tersebut lebih difokuskan pada pemulihan fisik dan penyusunan rencana permainan menghadapi laga perdana melawan Tajikistan (12/8/2025), yang berakhir imbang 1-1.
BACA JUGA:Duo Korea Tumbang! Uzbekistan vs Arab Saudi ke Final, Tebak Siapa Raja Asia U-17 2025?
BACA JUGA:LINK LIVE, Adu Taktik Pelatih Arab Saudi vs Korea Selatan di Semifinal Piala Asia U-17 AFC 2025
Siapakan Juara Piala Kemerdeakaan 2025?
Dengan format klasemen tunggal, kemenangan atas Uzbekistan menjadi kunci membuka
peluang juara bagi Indonesia. Saat ini Mali memimpin dengan 6 poin dari dua kemenangan, sedangkan Indonesia membuntuti di posisi kedua dengan 4 poin.
Jika mampu mengalahkan Mali pada laga terakhir, Garuda Muda akan mengoleksi 7 poin dan dipastikan menjadi juara Piala Kemerdekaan 2025.
Namun, jika hanya bermain imbang, Indonesia harus berharap Tajikistan mampu menahan Mali di pertandingan pertama hari itu. Kekalahan dari Mali otomatis akan menutup peluang juara.
Pertarungan kontra Mali diprediksi akan berlangsung sengit. Mali dikenal sebagai tim dengan fisik kuat dan teknik individu mumpuni.
Bagi pelatih timnas Nova Arianto, laga ini bukan hanya soal meraih trofi, tetapi juga menjadi ujian sejauh mana kesiapan tim menghadapi Piala Dunia U-17 mendatang.
“Target saya adalah mencoba semua pemain yang ada di tim saat ini. Turnamen ini menjadi persiapan awal menuju Piala Dunia, sehingga bisa menjadi catatan bagi kami apakah masih membutuhkan pemain baru atau tidak,” tegas Nova.