SUMEKS.CO - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar kegiatan penyuluhan hukum dengan tema penting, yaitu pencegahan perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
Acara ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pangkalpinang dan menjadi momen edukasi bagi siswa, guru, dan tenaga pendidik tentang bahaya perundungan serta cara mengatasinya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Babel yang diwakili oleh Ferry Yulianto selaku Penyuluh Hukum Ahli Madya menegaskan bahwa bullying merupakan masalah serius yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional korban.
Menurut Ferry, tindakan perundungan tidak hanya merugikan korban secara individu, tapi juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif dan penuh ketegangan.
BACA JUGA:Meriahkan Hari Pengayoman ke-80, Kemenkum Babel Gelar Jalan Sehat dan Senam Bersama
“Mari kita bersama-sama hentikan bullying dan bangun budaya sekolah yang saling menghormati dan mendukung satu sama lain,” ujarnya.
Ferry juga menambahkan bahwa perundungan tidak hanya terjadi di sekolah saja, melainkan bisa terjadi di mana saja termasuk di lingkungan sekitar kita.
Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan kesadaran bersama, memberikan dukungan kepada korban, dan mengambil tindakan nyata agar bullying tidak terus berlanjut.
“Jadilah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,” pesannya tegas.
BACA JUGA:Rapat Harmonisasi Ranperkada Pemerintah Kabupaten Bangka, Kemenkum Babel Bahas Tiga Regulasi Penting
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Ikuti Penutupan Rapat Koordinasi Pengendalian Kinerja Kementerian Hukum 2025
Kepala Sekolah SD Negeri 21 Pangkalpinang, Agus Rianza, mengapresiasi kehadiran tim penyuluh hukum dari Kanwil Kemenkumham Babel yang telah memenuhi undangan sekolah.
Agus menyampaikan bahwa bullying sering terjadi di sekitar kita, bahkan di lingkungan sekolah sendiri, dan dampaknya sangat signifikan terhadap kondisi psikologis siswa.
“Perundungan dapat menurunkan prestasi akademis maupun non-akademis siswa. Kami berharap penyuluhan ini menjadi motivasi dan inspirasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua anak,” kata Agus.