Di sektor performa, iQOO Neo 10 dibekali chipset Snapdragon 8s Gen 4, yang digadang-gadang sebagai "flagship-lite" dengan skor AnTuTu tembus 2 juta poin. Tak heran jika ponsel ini disebut "monster performa" di kelasnya.
Namun, keunggulan paling mencolok iQOO Neo 10 ada pada sektor baterai: 7.000 mAh dengan fast charging 120W.
iQOO Neo 10 menjadi salah satu rekomendasi smartphone terbaru yang diusung dengan desain tangguh standar militer.--
Hanya perlu sekitar 30 menit untuk mengisi penuh, menjadikannya pilihan ideal bagi mobile gamers dan pengguna super aktif.
Sayangnya, iQOO Neo 10 belum sempurna. Meski berbasis Android 15, antarmuka Funtouch OS masih dikritik karena banyaknya bloatware. Sertifikasi ketahanan airnya juga hanya IP65, lebih rendah dari Galaxy A56.
Jika dilihat dari kebutuhan pengguna, pertempuran ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
- iQOO Neo 10 unggul di performa, teknologi layar, dan kecepatan pengisian daya.
- Galaxy A56 5G memimpin di sisi ketahanan, stabilitas software, dan dukungan jangka panjang.
Akhirnya, semua kembali pada tipe pengguna. Anda yang menginginkan smartphone ngebut untuk game berat dan aktivitas intens, iQOO Neo 10 bisa menjadi pilihan utama.
Tetapi jika Anda mencari perangkat yang tahan lama, minim masalah, dan punya umur pakai panjang, Samsung Galaxy A56 5G adalah jawabannya.
Pertarungan ini membuktikan satu hal: di kelas mid-range, harga bukan lagi penentu utama. Kebutuhan spesifik pengguna kini menjadi medan tempur baru bagi para produsen smartphone.
Dan di medan ini, baik Samsung maupun iQOO sama-sama layak disebut kandidat raja.