"Setiap keluarga peserta ngaben massal ini dikenakan biaya belasan juta. Secara nilai, nominal ini terbilang relatif murah jika dibandingkan ngaben yang dilaksanakan sendiri," ujar Made Sunandre asal OKU Timur.
Sebelum di Aben Massal, kegiatan diawali dengan sejumlah rangkai adat. Setelah semua persiapan selesai, kemudian kerangka diarak untuk di Aben di tempat pemakaman yang telah ditentukan.
BACA JUGA:Dampingi Gubernur HD Hadiri Upacara Ngaben Massal, Bupati Enos: Pemerintah Bersama Umat
BACA JUGA:Permasalahan Akses Jalan yang Ditutup Perusahaan, Pemkab OKI Bakal Cek Lapangan
Ngaben Massal memiliki tujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur Panca Maha Bhuta bagi keyakinan Agama Hindu.
“Jika yang berasal dari air kembali ke air, yang dari tanah kembali ke tanah, dari udara kembali ke udara, dan dari api kembali ke api," terangnya.
Melalui ngaben massal terang dia menjadi jalan untuk bisa bayar hutang terakhir kepada keluarga dan orangtuanya tanpa harus pergi ke Bali sehingga biaya realtif murah.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru yang turut hadir pada kesempatan itu mengatakan OKI dan Sumsel pada umumnya adalah daerah yang terbuka dan aman untuk masyarakat dengan etnis ataupun keyakinan berbeda.
BACA JUGA:Pemkab OKI Lakukan Perombakan, Ratusan Pejabat Bakal Dilantik Demi Penyegaran Birokrasi
BACA JUGA:Pemkab OKI Tunggu Surat Panduan Kemendagri Terkait ASN Boleh WFA
"Maka itu, Sumsel nyaris tidak terdengar ada konflik berbau SARA (suku, agama, ras, antaragolongan),” ujar Deru.
Deru menyebutkan masyarakat Bali pertama kali melakukan transmigrasi ke Sumsel pada tahun 1960an usai Gunung Agung di Bali meletus.
“Selama itu pula, Saudara-Saudara kami dari Bali bisa melaksanakan ritual keagamaan maupun kebudayaan dengan damai di sini karena masyarakat Sumsel sangat menjaga toleransi,” kata dia.
Sementara Bupati OKI, H Muchendi mengatakan pemerintahnya mendukung penyelenggaraan peribadatan oleh masing-masing umat beragama maupun upaya-upaya pelestarian budaya.
BACA JUGA:Lelang Kendaraan Tahap I Pemkab OKI Laku 16 Unit Tembus Rp990 Juta
BACA JUGA:Pemkab OKI Lelang 35 Kendaraan, 7 Kendaraan Jadi Limbah Padat