BACA JUGA:Gerhana Matahari Total 20 April 2023, Bagaimana Penampakannya dari 38 Daerah di Indonesia?
Tanaman seperti big sagebrush dan berbagai jenis tanaman ladang diketahui mengalami penurunan aktivitas fotosintesis secara signifikan karena kekurangan cahaya.
Beberapa tanaman bahkan menutup daun atau mengubah arah pertumbuhan, menyerupai respons alaminya saat senja tiba.
Ilustrasi Gerhana Matahari--
3. Gangguan pada Atmosfer dan Sistem Komunikasi
Fenomena ini turut memengaruhi kondisi atmosfer atas, khususnya ionosfer, lapisan yang mengandung partikel bermuatan.
Penurunan tiba-tiba radiasi matahari menyebabkan penurunan ionisasi, yang berimbas pada gangguan sinyal radio, GPS, hingga sistem navigasi.
Efek ini bersifat sementara namun cukup terasa terutama di wilayah yang dilewati totalitas gerhana.
Selain itu, perubahan suhu dan kepadatan ionosfer juga memicu ketidakstabilan refleksi gelombang radio.
4. Penurunan Suhu Udara Secara Signifikan
Gerhana matahari total juga mampu menurunkan suhu udara secara drastis. Dalam beberapa kasus, penurunan bisa mencapai 10 derajat Celsius hanya dalam beberapa menit, terutama di area yang kering atau memiliki kelembapan rendah.
Penurunan mendadak ini dapat memengaruhi perilaku makhluk hidup, khususnya hewan berdarah dingin seperti reptil, amfibi, dan serangga kecil.
Menyaksikan Gerhana: Indah Tapi Berisiko
Melihat gerhana matahari total secara langsung memang mengagumkan, namun tanpa alat pelindung khusus, hal ini bisa berbahaya bagi mata.
Bahkan, melihat matahari walau hanya beberapa detik tanpa pelindung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina.