"Di Rokan Hulu terdapat titik-titik api yang berada di wilayah perbukitan, sehingga hanya bisa dijangkau dengan water bombing melalui helikopter. Oleh karena itu, dalam beberapa waktu ke depan kami akan menambahkan armada helikopter untuk membantu pemadaman," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penambahan helikopter ini menjadi solusi terbaik untuk menjangkau wilayah yang aksesnya terbatas dan rawan terbakar kembali akibat kondisi lahan yang kering.
Kapolri juga menyampaikan harapannya agar seluruh upaya yang telah dilakukan dapat segera membuahkan hasil. Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi akan terus diperkuat demi menangani Karhutla secara efektif dan cepat.
“Dengan berbagai langkah pemadaman baik secara teknologi, personel lapangan, hingga bantuan helikopter, kami berharap dalam waktu dekat kebakaran bisa dikendalikan dan tidak meluas,” pungkasnya.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Soroti Kejanggalan dan Motif Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terkait Karhutla
Dengan telah diamankannya 46 tersangka Karhutla di Riau dan lebih dari 280 hektare lahan terbakar, pemerintah melalui Polri dan Satgas Karhutla terus bergerak cepat menanggulangi situasi ini.
Selain penegakan hukum terhadap pelaku, berbagai upaya pemadaman berbasis teknologi dan tambahan armada helikopter disiapkan untuk menjangkau wilayah sulit.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena tindakan tersebut dapat berujung pada sanksi pidana dan ancaman kebakaran luas yang berdampak pada kesehatan, lingkungan, dan ekonomi daerah.