Yang bikin sebagian pengguna makin kesal adalah kenyataan bahwa Flip7 dijual dengan harga mulai Rp17 jutaan, bukan angka yang murah untuk sebuah ponsel flagship.
BACA JUGA:Cara Mengaktifkan RAM Plus di Samsung Galaxy A06, Performa Ponsel Jadi Lebih Lancar
Harapan konsumen tentu mendapat spesifikasi setara Fold7, atau minimal setara dengan lini Galaxy S yang sudah mengadopsi Snapdragon penuh di beberapa wilayah.
Menurut laporan dari The Verge, alasan utama Samsung menggunakan Exynos 2500 di Flip7 adalah karena keterbatasan pasokan Snapdragon dan upaya untuk menyeimbangkan biaya produksi.
Selain itu, Samsung ingin menguji kemampuan penuh chip buatan sendiri dalam perangkat kompak sebelum membawanya ke lini flagship utama.
Bisa dibilang, Flip7 adalah “kelinci percobaan” untuk melihat seberapa jauh Exynos 2500 bisa bertahan di pasar global.
BACA JUGA:Tiga Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 2 Jutaan, Layar Super AMOLED dan Chipset MediaTek
BACA JUGA:Samsung Flip7 Dipakai Seharian, Beneran Tahan Baterainya? Ini Jawabannya!
Namun tak semua isinya mengecewakan. Flip7 tetap menawarkan pengalaman penggunaan yang mulus untuk aktivitas sehari-hari.
Cover screen 4 inci yang bisa menjalankan 7 aplikasi besar, fitur FlexCam, kamera 50 MP dengan AI tracking, serta daya tahan baterai yang meningkat drastis jadi nilai plus yang sulit diabaikan.
Tapi tetap saja, bagi pengguna yang mengincar performa maksimal, kenyataan bahwa Flip7 pakai Exynos bisa jadi deal breaker.
Di forum teknologi dan komunitas Android, diskusi soal ini semakin ramai.
BACA JUGA:Upgrade Tercerdas Samsung: AI Canggih di Z Fold7 Bikin Otak Sendiri Minder!
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Fold7 Resmi Meluncur: Layar Makin Luas, Bobot Makin Ringan, Kamera 200MP!
Beberapa bahkan menyarankan agar pengguna yang menginginkan performa puncak lebih baik memilih Fold7, meski harganya jauh lebih mahal.