Kita sering berbicara soal sepak bola profesional. Namun selama klub masih bergantung pada kucuran dana pemerintah, dan sponsor diperlakukan seperti kotak amal, maka profesionalisme hanyalah topeng semata.
BACA JUGA:Dramatis, Oxford United Kalah dari Port FC di Final Piala Presiden 2025
Maka, kemandirian adalah syarat mutlak jika ingin sepak bola tumbuh bukan sebagai tontonan musiman, melainkan sebagai industri yang tahan terhadap krisis.
Piala Presiden 2025 memberi petunjuk itu. Ia belum sempurna.
Namun, ia berani menunjukkan bahwa turnamen bisa berdiri tegak tanpa anggaran negara. Dan dari keberanian itulah, jalan menuju sepak bola Indonesia yang mandiri dan berdaulat bisa mulai dibuka.