Niat Olahraga, Malah Boros? Paddle Diam Diam Bikin Dompet Menjerit!

Senin 14-07-2025,15:06 WIB
Reporter : Tri
Editor : Wiwik

SUMEKS.CO - Paddle memang sedang naik daun di kalangan Gen Z. Olahraga ini tidak hanya terlihat fun dan stylish, tapi juga memberi ruang untuk sosialisasi, kesehatan, dan eksistensi digital. 

Tapi di balik semua itu, ada sisi gelap yang jarang disorot: paddle bisa menjadi gaya hidup yang sangat konsumtif. 

Banyak yang tidak sadar, pengeluaran untuk paddle bisa jauh lebih besar dari running atau bersepeda, bahkan dalam jangka pendek sekalipun.

Dilansir dari Forbes Sports Business, paddle berkembang sebagai olahraga premium dengan budaya konsumen yang melekat kuat. 

BACA JUGA:Gen Z Wajib Tahu! Paddle Bisa Jadi Solusi Olahraga Anti Mager Buat Kamu yang Sibuk

BACA JUGA:Bukan Biasa-Biasa, Ini 7 Manfaat Paddle untuk Tubuh dan Mental Gen Z yang Sering Stres

Pemain pemula biasanya hanya butuh raket, sepatu, dan pakaian olahraga standar. Tapi ketika sudah terlibat di komunitas dan ikut permainan rutin, tekanan untuk “naik kelas” muncul secara alami. 

Raket paddle yang awalnya hanya Rp400 ribuan kini digantikan dengan raket edisi khusus berharga di atas Rp2 juta. 

Outfit pun tidak lagi sekadar kaus, tapi harus matching dan berasal dari brand eksklusif yang lagi viral di komunitas.

Selain itu, penyewaan lapangan paddle juga tidak murah. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, harga sewa lapangan bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp500.000 per jam, dan biasanya dibagi 4 pemain. 

BACA JUGA:Main Game Jadi Duit? Ini Cara Gen Z Nge-Cuan dari Hobi Gaming Pas Liburan!

BACA JUGA:Ponsel vivo Y19sGT 5G Sasar Gen Z, Dipasarkan dengan Harga Mulai Rp1,9 Jutaan

Dalam seminggu, jika bermain 2 hingga 3 kali, jumlahnya bisa lebih dari Rp500.000 hanya untuk sewa saja. 

Belum termasuk biaya parkir, transportasi, air minum botolan, atau bahkan ritual “ngopi setelah main” yang sering menjadi bagian dari budaya komunitas paddle.

Tidak sedikit pemain yang mengaku tergoda membeli raket baru hanya karena tren komunitas atau konten influencer. 

Kategori :