SUMEKS.CO - Sebanyak delapan mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) dari berbagai program studi berkumpul dalam acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran mereka terhadap potensi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan tindak pidana penyelundupan manusia.
Acara yang bertajuk Patroli Kampus Sosialisasi Pencegahan TPPO ini menjadi sebuah momen penting bagi mahasiswa UBD untuk memahami bahaya kejahatan lintas negara yang sering menargetkan kalangan muda, terutama di kalangan mahasiswa.
Selain para mahasiswa, acara ini turut dihadiri oleh staf pengajar UBD, Dimas Rosanto, S.Kom, dan Dr. Rizky Amaliyah, yang memberikan arahan dan mendukung penuh kegiatan tersebut.
Para mahasiswa yang terlibat berasal dari berbagai program studi, di antaranya Program Studi Psikologi, Sastra Inggris, Ilmu Komunikasi, dan Pendidikan Olahraga.
BACA JUGA:Meriahkan Kampus, HIMPORA Universitas Bina Darma Gelar Turnamen Bulutangkis
Bahkan, kegiatan ini juga diikuti oleh Jessica Hamilton Merrow Smith, seorang mahasiswa internasional dari program BIPA Reguler, yang menambah warna multikultural di acara ini.
Dr. Rizky Amaliyah, salah satu dosen yang hadir, menyampaikan bahwa acara ini sangat penting bagi mahasiswa.
"Sosialisasi ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan akademik mahasiswa, tetapi juga untuk membangun kesadaran mereka akan potensi kejahatan global yang bisa menimpa siapa saja, termasuk di kalangan mereka," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dimas Rosanto, M.Kom, menambahkan, "Patroli Kampus ini adalah salah satu bentuk kepedulian UBD terhadap keselamatan dan masa depan mahasiswanya. Dengan kegiatan ini, kami berharap mahasiswa bisa lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan, terutama yang berhubungan dengan kejahatan lintas negara."
BACA JUGA:Bidarians Choir: Paduan Suara Unggulan Universitas Bina Darma yang Membanggakan
Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan penjelasan tentang modus-modus baru perdagangan orang dan penyelundupan manusia.
Para pembicara menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami agar para mahasiswa bisa lebih mudah mencerna dan menyebarluaskan pengetahuan yang didapatkan.
Salah satu topik yang dibahas adalah tawaran kerja atau beasiswa ke luar negeri yang sering kali disamarkan sebagai jalur rekrutmen ilegal.