Gubernur Sumsel Herman Deru Resmi Sandang Gelar Doktor, Begini Suasana Sidang Terbuka dan Ini Linknya

Selasa 01-07-2025,07:08 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Mahmud

Tidak hanya itu, usai sidang promosi doktornya, Herman Deru juga meluncurkan buku berjudul Politik Akar Rumput Herman Deru yang ditulis oleh Alfrenzi Panggarbesi, Rustam Inrao dan Komalasari, sekaligus membuka Pekan Olahraga Korpri Sumsel di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Dalam sambutannya, Deru tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan kebanggaannya. Herman Deru menceritakan perjalanan hidup yang penuh liku, mulai dari masa kecil, tantangan pendidikan, hingga akhirnya berhasil menyelesaikan program Doktoral di tengah padatnya tugas sebagai gubernur dua periode.

Tidak Pernah TK, Langsung Masuk SD

Deru mengungkapkan, masa kecilnya cukup unik. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan taman kanak-kanak (TK). "Saya bilang langsung saja masuk SD karena saya sudah bisa membaca.

 Mungkin juga karena tertarik dengan guru saya saat itu, Bu Juwita, yang masih gadis," ceritanya disambut tawa para hadirin.

Namun, perjalanan pendidikannya tidak selalu mulus. Saat SMA di Palembang, sang ayah bahkan sempat menegurnya keras karena dianggap tidak serius belajar.

"Bapak saya marah besar, bilang tas saya cuma berisi buku Yellow Pages. Tapi akhirnya saya buktikan bisa lulus," kisah Deru.

BACA JUGA:Bantahan Bahlil Soal Penangguhan Gelar Doktornya oleh UI, Bukan Ditangguhkan! Saya Wisudanya Memang Desember

BACA JUGA:Dr. Enny Hidajati Raih Gelar Doktor, Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Penelitian Cerita Rakyat Semendo

Menikah Muda, Jadi Ayah di Usia 18 Tahun

Deru juga mengingat salah satu fase penting dalam hidupnya, yakni menikahi Hj Febrita Lustia di usia yang sangat muda.

"Saya menikah saat semester awal kuliah. Usia 18 tahun saya sudah menjadi seorang ayah. Hidup saya berubah drastis," ucapnya.

Sebagai anak seorang Pesirah, ia dituntut untuk tidak menyerah pada keadaan. Pesan almarhum sang ayah selalu terngiang, "Kalau kamu tidak tamat sekolah, lebih baik saya mati saja." Kenangan itu menjadi motivasi kuat dalam menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang doktoral.

Perjuangan Meraih Gelar Doktor untuk Sang Putri

Deru juga menyampaikan, motivasi besar untuk melanjutkan studi S-3 datang dari mendiang putrinya, Hj Percha Leanpuri BBus, yang telah wafat .

"Saya ingin sidang terbuka ini sebagai hadiah untuk almarhumah Percha. Alhamdulillah, Allah kabulkan," ujarnya penuh haru.

Kategori :