TEHRAN- SUMEKS.CO- Apakah Iran benar-benar sedang membangun senjata nuklir seperti yang dituduhkan Israel, ataukah tuduhan ini hanya bagian dari strategi politik regional?
Di tengah eskalasi konflik, Iran membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua fasilitas nuklirnya beroperasi secara normal, aman, dan sepenuhnya untuk tujuan damai.
Pernyataan ini disampaikan menyusul serangan militer terbaru dari Israel yang mengklaim bertujuan mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, menyatakan bahwa meskipun diserang secara langsung, tidak ada gangguan terhadap operasional fasilitas nuklir negara itu.
“Para staf kami bekerja dengan tekad dan semangat tinggi. Iran tidak akan menyerah pada tekanan atau propaganda musuh,” kata Eslami dalam konferensi pers di Teheran.
BACA JUGA:Serangan Rudal Iran Targetkan Fasilitas Mossad, Begini Respon Inteligen Israel Ini
BACA JUGA:Begini Maksud Donald Trump Serukan Evakuasi Tehran, Ketegangan Israel-Iran Meningkat
“Bangsa Iran ini tidak dibangun dengan ketakutan, tetapi dengan martabat dan kekuatan,''tambahnya
Dalam pernyataan resminya, pejabat militer Israel menyebut bahwa serangan udara ke wilayah Iran bertujuan untuk menghentikan perkembangan ancaman nuklir Iran.
Israel sudah lama menuding Teheran menggunakan program nuklir sipil sebagai kedok untuk mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam.
Tuduhan ini datang meskipun Iran secara konsisten menyatakan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai seperti produksi energi dan riset ilmiah.
Menanggapi ketegangan ini, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menyatakan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan Iran sedang membangun senjata nuklir.
“Berdasarkan semua laporan kami sejauh ini, tidak ditemukan bukti bahwa Iran sedang menuju weaponisasi (pengembangan senjata nuklir),” ujar Grossi.
“Tidak ada indikasi bahwa Iran berada di ambang membangun senjata nuklir.”
Namun, Grossi mengakui bahwa jika ada aktivitas tersembunyi di luar pengawasan IAEA, maka hal itu tidak bisa sepenuhnya dipastikan.