Jeddah, SUMEKS.CO - Musim haji 1446 Hijriah/2025 diwarnai dengan tangisan, kekecewaan, dan kepedihan mendalam bagi ratusan calon jemaah haji non-resmi asal Indonesia dan negara lain ini.
Harapan besar untuk bisa menjalankan wukuf di Padang Arafah pupus sudah. Segala upaya untuk menembus titik penting ibadah haji itu berakhir sia-sia. Gagal wukuf di Arafah sama dengan tidak berhaji.
Ya. Tangis histeris, doa yang tertahan, dan kehabisan logistik menyelimuti Kota Jeddah selama dua malam berturut-turut.
Dalam sebuah rekaman video dari kanal YouTube El Bahar, beberapa jemaah calon haji ilegal menceritakan derita luar biasa yang mereka alami.
Banyak dari mereka berangkat ke Tanah Suci tanpa menggunakan visa haji resmi. Mereka hanya bermodalkan visa ziarah atau umrah, berharap bisa “menyelinap” ke Arafah dan menjalankan wukuf.
BACA JUGA:Kemenag Lakukan Pengawasan Ketat, Jemaah Haji Khusus Tiba di Tanah Suci
BACA JUGA:Jemaah Furoda Jangan Tanyakan Lagi Visa Keluar Kapan? Tapi Saatnya Sekarang Merengek
Namun, harapan tersebut dipatahkan oleh sistem pengamanan Arab Saudi yang ketat tahun ini.
Segala Upaya Gagal, Calon Jemaah haji Menangis di Dapur dan Jalanan. "Suamiku salat magrib tidak jamaah, isya tidak jamaah, temannya makan tidak makan. Aku cari dia di dapur, dia sembunyi di bawah kulkas sambil menangis," ungkap seorang istri jemaah dengan suara tercekat.
Jemaah-jemaah ini rela berpindah-pindah mobil, menyamar, bahkan berjalan kaki demi bisa menembus Mekkah, dan Arafah.
Namun semuanya berakhir dengan hasil “nol besar”. Mereka gagal wukuf, rukun haji tak terpenuhi, dan akhirnya tidak bisa disebut sah sebagai haji.
Beberapa di antara mereka bahkan dideportasi kembali ke Jeddah setelah tertangkap tidak memiliki izin resmi.
Kisah yang paling miris datang dari jemaah yang sudah menghabiskan seluruh tabungannya. Mereka tidak hanya gagal berhaji, tetapi juga kehabisan dana untuk hidup di Jeddah
“Kami tidak punya leader. Tidak ada yang urus. Travelnya hanya lewat online. Kami gabung ke grup lain, tapi akhirnya dikucilkan,” ujar salah satu jemaah dengan nada pasrah.
Sebagian dari mereka adalah orang tua yang tidak mengerti prosedur ibadah haji maupun kondisi di Arab Saudi.