Dengan memberdayakan keahlian lokal, PTBA membantu menciptakan klaster industri perbengkelan yang mandiri dan berkelanjutan.
Program lain seperti Sentra Industri Batik Kujur dan SIBA Jamur (Sentra Industri Bukit Asam Jamur) menjadi sarana pemberdayaan perempuan.
Di sinilah nilai-nilai Pancasila terlihat nyata—pemberian pelatihan membatik dan budidaya jamur tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
BACA JUGA:Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Bukit Asam (PTBA) Berdayakan Kaum Ibu
BACA JUGA:Siaga Bencana, PTBA Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Darurat ke Sukabumi
"PTBA percaya bahwa dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kami bisa tumbuh sebagai perusahaan yang tidak hanya kuat dan berkelanjutan, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," jelas Arsal Ismail.
PTBA menjadikan Pancasila sebagai fondasi dalam menjalankan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab.
Dengan pendekatan berkelanjutan, PTBA terus menjadikan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai instrumen perubahan, bukan sekadar kewajiban.
Nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial menjadi napas dalam setiap aktivitas sosial perusahaan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, PTBA Adakan Pelatihan Pengolahan Madu dan Penanganan Hama
Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, PTBA berharap dapat menginspirasi seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga, mengamalkan, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
Perusahaan percaya bahwa dengan keselarasan antara pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, Indonesia bisa tumbuh sebagai negara yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
Melalui integrasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap lini bisnis dan sosial, PT Bukit Asam Tbk terus berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Inisiatif-inisiatif tersebut adalah bukti nyata bahwa perusahaan tambang milik negara ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan kemanusiaan.