"Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakandemi keamanan dan keselamatan jemaah," tukasnya.
BACA JUGA:Progres Penerbitan Nusuk Jemaah Haji Indonesia Capai di Atas 90 Persen
BACA JUGA:6.641 Jemaah Haji Asal Embarkasi Palembang Sudah di Mekkah, Tersisa 4 Kloter Belum Diberangkatkan
Untuk informasi, wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025. Wukuf disambung dengan mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah.
Turut membersamai monitoring ini, Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad, Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi, Kepala Daker Makkah Ali Machzumi, dan Ketua Tim Monev Saiful Mujab.
Diberitakan sebelumnya, terkait pelaksanaan ibadah haji, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama, Hilman Latief mulai melakukan monitoring persiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Hasil monitoring itu, mendapati adanya sejumlah fasilitas yang lebih baik.
BACA JUGA:Jemaah Haji Dilarang Lakukan Penyembelihan Dam di RPH Makkah
BACA JUGA:Ribuan Jemaah Haji Indonesia Terima Kartu Nusuk
"Alhamdulillah hari ini kita melakukan kunjungan kepada salah satu service provider yang menjadi mitra Kementerian Agama yang akan melayani jamaah haji selama puncak haji yaitu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," kata Hilman di Arafah, Senin 26 Mei 2025.
Pada pengecekan itu, Hilman berserta rombongan memastikan tenda yang akan digunakan jemaah sudah tersedia dengan baik, termasuk fasilitas kasur, AC, toilet, dapur dan lainnya.
Jadi, setelah dilakukan pengecekan ada sejumlah peningkatan fasilitas, di antaranya toilet baru yang bertingkat, juga penataan tenda yang lebih rapi.
"Alhamdulillah tadi kita melihat di Arafah itu juga sudah ada toilet-toilet baru yang bertingkat, yang disediakan oleh pemerintah Saudi. Sejumlah fasilitas juga telah diperbaiki," jelasnya.