Pelan. Penuh rasa. Seperti mengucap selamat tinggal, walau tanpa kata.
Kamu masih pakai sepatu, tapi hatimu mungkin sudah menyeberang lebih dulu.
Laga kontra Dewa United adalah pentas perpisahan. Tanpa panggung, tanpa naskah. Tapi penuh makna.
Dan sebelum laga itu, sebuah pesan masuk. Bukan dari klub, bukan dari sponsor, tapi dari Patrick Kluivert.
Pelatih Timnas.
Seorang legenda yang datang malam itu bukan cuma untuk menonton, tapi untuk menyaksikan.
Katanya, kamu harus lebih percaya diri. Mungkin karena dia tahu, pilihanmu bukan sembarangan.
Meninggalkan gemerlap bukan karena takut, tapi karena kamu ingin benar-benar
Mungkin karena dia tahu, pilihanmu bukan sembarangan.
Meninggalkan gemerlap bukan karena takut, tapi karena kamu ingin benar-benar bermain bola.
“Kami tahu DPMM FC bukan Real Madrid, tulis Bang Beng.
Tapi mungkin, di sanalah kamu bisa menemukan kembali arti bermain dengan bahagia.