“Kayaknya kita sebagai sesama manusia itu harus menunjukan rasa empati kita, bukan malah ketika mereka (Ojol) lagi menyuarakan pendapat mereka, mungkin kita yang tidak merasakan manfaat aplikasi tersebut dengan entengnya ngomong begitu”, keluhnya.
“Buat orang yang komen sudah (Ojol) cari kerjaan yang lain saja? Harus tahu kalau kebanyakan dari driver itu adalah bapak-bapak dan emak-emak”.
“Dan mungkin ada beberapa persen anak muda yang nyambi kerja atau sampingan kerja”.
“Jadi bagaimana dengan mereka yang sudah berumur, jangankan mereka di Indonesia saja masih banyak adek-adek kita yang punya ijazah masih banyak yang belum dapat pekerjaan”.
BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Kebangkitan Ojol Nasional di Palembang besok
“Jadi jangan samakan pemikiran kita dengan mereka, karena mereka punya masalahnya masing-masing,” tandasnya.