Hampir 10 tahu Alexandrya Naomi kerja di Jakarta dirinya belum menemukan ada angkutan umum yang bisa mengantarkannya bener-bener di depan kantor, “itu yang pertama,” urainya.
“Dengan adanya ojek online ini ketika aku lapar tengah malam nggak mungkin dong aku keluar beli sendiri, aku merasa sangat terbantu dengan adanya peran mereka, bapak-bapak mbak-mbak driver ojek online ini,” bebernya.
BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Kebangkitan Ojol Nasional di Palembang besok
Kemudian Alexandrya Naomi juga mengungkapkan ketika dirinya malas keluar.
“Mereka (Ojol) juga bisa diorder untuk belanja ke pasar gitu loh,” ungkapnya.
Selanjutnya, ketika ada teman yang Ultah Naomi mengaku bisa mengirim hadiah pada temannya lewat Ojol tanpa harus jauh-jauh datang nyamperin, “buat kasih kue atau kado ulang tahun doang,” sebutnya.
Jadi sepemahaman aku ya yang mereka ributin itu buka masalah pekerjaan mereka sebagai driver, bukan!!!
BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Kebangkitan Ojol Nasional di Palembang besok
Sepemahaman Naomi yang diributkan para Ojol ini adalah kebijakan perusahaan yang setiap hari itu memotong 20 mungkin up to 50 persen pendapatan mereka untuk masuk ke perusahaan.
“Yang dimana perusahaan itu hanya bermodalkan aplikasi, sedangkan motornya, bensinnya, jaketnya, helmnya itu semua modalnya driver gitu loh,” paparnya.
“Tidak usah jauh-jauh kita yang kerja dikenakan pajak penghasilan saja seandainya dipotong 20 persen per bulan. Kalian keberatan nggak sih,” ingatnya.
Sedangkan para driver Ojol ini 20-50 persen setiap hari mereka mengalami pemotongan, bukan setiap bulan
BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Kebangkitan Ojol Nasional di Palembang besok