SUMEKS.CO - Isu pelik tengah mencuat di balik sistem kerja, hingga menjadi desas-desus dari para kurir yang tergabung dalam layanan logistik SPX (Shopee Express).
Perubahan drastis dalam status kerja kurir dari yang semula Dedicated PKWT" (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)" menjadi "Mitra Dedicated" memicu kegeraman publik.
Banyak pihak menilai langkah ini merupakan strategi perusahaan, untuk menghindari kewajiban membayar upah sesuai Upah Minimum Regional (UMR) dan tanggung jawab ketenagakerjaan lainnya.
Seperti dituliskan dalam unggahan akun media sosial @sinar_berlian_store yang viral pada Senin, 19 Mei 2025, menyoroti bagaimana perubahan status ini dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah, terutama Jabodetabek daerah dengan volume pengantaran tertinggi.
BACA JUGA:Kurir Paket Terima Bantuan Motor dan Ganti 138 Paket Raib Dicuri, Tangis Haru Bisa Kembali Bekerja
Status sebagai "mitra" ini praktis menghapus hak-hak dasar pekerja, seperti jaminan upah minimum, asuransi BPJS Ketenagakerjaan, dan perlindungan hukum ketenagakerjaan lainnya.
Salah seorang kurir yang tidak ingin disebutkan namanya dibincangi, kecewa apabila memang benar kabar tentang perubahan status dari karyawan ke mitra.
Ilustrasi kurir paket shopee--
"Padahal kerjaan kami sama seperti dulu pakai seragam, ikut briefing, patuh pada target harian. Tapi sekarang tiba-tiba dibilang mitra, bukan karyawan," ujarnya dibincangi.
Tak hanya soal status, para kurir juga dibebani dengan target pengantaran yang dinilai tidak masuk akal.
Di wilayah padat seperti Jakarta dan sekitarnya, seorang kurir "Dedicated" diwajibkan mengantarkan antara 250 hingga lebih dari 300 paket per hari. Jumlah ini dinilai sangat membebani secara fisik dan mental.
Para kurir mengeluhkan bahwa insentif yang diterima sangat minim, yakni hanya sekitar Rp100 per paket. Artinya, dengan target 300 paket, penghasilan yang didapatkan tidak mencapai Rp30.000 per hari setelah dipotong berbagai biaya operasional seperti bensin dan makan.
BACA JUGA:Komplotan Maling Motor Milik Kurir Paket di Palembang Dibekuk, Ada Pelaku Emak-emak