Lalu, fungsi kedua, Nusuk menjadi syarat masuk ke Masjidil Haram.
BACA JUGA:Hotel Jemaah Haji Dipastikan Penuhi Standar Pelayanan
“Dengan sistem satu syarikah dan validasi melalui 'Nusuk', Insya Allah proses ini akan berjalan lebih tertib dan lancar," ujarnya.
Kemudian, fungsi ketiga, kegunaan 'Nusuk' akan sangat terasa saat puncak ibadah haji, yakni pergerakan massal jemaah dari Makkah ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan Mina.
"Kita akan memberikan pertimbangan khusus untuk jemaah lansia dan pendampingnya. Namun, secara umum, 'Nusuk' akan menjadi acuan data yang sangat penting untuk mengelola pergerakan 2 juta lebih jemaah," tegasnya.
Sambungnya, jika data tidak akurat, dampaknya akan sangat besar.
BACA JUGA:Layanan Diperketat, Kemenag Minta PIHK Jamin Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
BACA JUGA:WAJIB TAHU, 42 Warga Asing Ditangkap Saat Coba Ibadah Haji Tanpa Izin
Diberitakan sebelumnya, sejumlah jemaah haji Indonesia telah mulai diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah pada Sabtu 10 Mei 2025.
Dimana sebanyak 2.800 jemaah haji asal Indonesia tahap pertama telah diberangkatkan.
Jemaah haji siap dilayani oleh petugas yang berasal dari 7 Kloter tahap pertama.
Disampaikan, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Ali Machzumi, pihaknya telah melakukan pengecekan di sejumlah hotel tempat menginap jemaah haji Indonesia termasuk dapur katering.
BACA JUGA:Ratusan Hotel Siap Tampung Jemaah Haji, Petugas Maksimalkan Layanan Menyambut Kedatangan di Makkah
Adapun tujuan pertama pengecekan ialah Hotel Al-Ghader, Hotel ini berada didaerah Syisyah, Makkah yang terletak di Sektor 2 tersebut telah siap menyambut jemaah kloter pertama dari JKG 1.