Gerakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak yang juga mengkhawatirkan masa depan ekonomi digital Indonesia, serta potensi dampak negatif dari akuisisi atau merger yang hanya menguntungkan perusahaan asing.
Para mitra ojol pun bertekad untuk terus memperjuangkan hak mereka dan mendesak agar GoTo tetap menjadi perusahaan yang dibangun oleh anak bangsa untuk kepentingan rakyat Indonesia.