Hal ini menjadi kabar baik terutama bagi pelaku olahraga ringan seperti jogging santai atau walking cardio, yang sering dianggap lambat dalam membakar lemak.
Yang lebih menarik, efek termogenik dari kopi juga terjadi bahkan tanpa aktivitas fisik.
BACA JUGA:Minum Kopi Tanpa Gula Bisa Bakar Lemak, Benarkah? Gak Perlu Diet Dong, Ini Faktanya
BACA JUGA:Minum Kopi Bisa Mencegah Ngantuk, Yuk Cek Mitos atau Fakta?
Saat tubuh dalam keadaan istirahat, proses pembakaran kalori tetap meningkat.
Ini yang menjelaskan mengapa beberapa orang merasa lebih cepat hangus lemaknya saat menggabungkan kopi dengan pola makan rendah kalori atau intermittent fasting.
Namun tentu saja, kopi bukanlah jalan pintas instan untuk langsing.
Efek maksimal hanya terjadi jika konsumsi kopi dilakukan secara tepat tanpa gula, tanpa susu tinggi lemak, dan dikombinasikan dengan aktivitas fisik.
Kopi hitam tanpa tambahan apa pun menjadi kunci, karena begitu tambahan gula atau krimer masuk, total kalori meningkat dan justru bisa menetralkan efek pembakaran lemak yang diharapkan.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Kopi Lebih dari Batas Harian? Ini Penjelasannya
BACA JUGA: Tidak Semua Bisa Minum Kopi, Ini 9 Kelompok Orang yang Tidak Disarankan, Siapa Saja?
Namun perlu dicatat bahwa tidak semua orang merespons kafein dengan cara yang sama.
Bagi yang sakit maag disarankan untuk tidak mencoba ya.
Konsumsi kopi bisa menyebabkan efek samping seperti detak jantung meningkat, rasa gelisah, atau bahkan nyeri lambung.
Oleh karena itu, pendekatan personal sangat dibutuhkan.
BACA JUGA:Waspada! Ini Bahaya Minum Kopi Tanpa Konsumsi Air Putih Terlebih Dahulu