Bukan untuk mengeksposnya lebih jauh, tetapi untuk memberikan perawatan medis yang layak dan kesempatan hidup yang lebih bermartabat.
Langkah Teh Novi ini menuai pujian dan dukungan luas dari warganet dan para pengikutnya.
Banyak yang mengaku terinspirasi oleh keberanian dan ketulusannya dalam memperjuangkan nasib ODGJ, yang selama ini cenderung terpinggirkan bahkan oleh sistem sosial sekalipun.
Tak sedikit pula yang menyebut aksi ini sebagai bukti nyata, bahwa empati dan aksi kemanusiaan sejati masih memiliki tempat di tengah dunia digital yang sering kali penuh kepalsuan.
BACA JUGA:Aniaya ODGJ di Jalan Segaran Palembang hingga Meninggal Dunia, Pipit Dihukum 10 Tahun Penjara
Namun, ini bukanlah aksi pertama Teh Novi. Sebelumnya, ia juga telah dikenal karena konsistensinya dalam membantu ODGJ dari berbagai daerah.
Dengan pendekatan yang penuh kehangatan, ia kerap kali memulai dengan menjalin komunikasi dan kepercayaan dengan para ODGJ, sebelum membawa mereka ke tempat rehabilitasi yang sesuai.
Ia memahami bahwa proses penyembuhan tidak bisa instan, dan lebih dari sekadar medis—ia menyertakan cinta dan penerimaan sebagai bagian penting dari terapi.
Cerita Teh Novi dan Rifin Dengdeng adalah potret dari perjuangan yang belum usai.
BACA JUGA:Sedih, Yayasan Rawat Ratusan ODGJ di Palembang Tidak Bisa Lagi Senam Diluar Karena Penolakan Warga
Ini adalah kisah tentang bagaimana satu langkah kecil dari seorang individu bisa membawa dampak besar bagi kehidupan orang lain.
Lebih dari sekadar konten, ini adalah gerakan hati yang mengajak kita semua untuk tidak memalingkan wajah dari mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Di tengah dunia yang sering kali keras bagi mereka yang berbeda, Teh Novi menunjukkan bahwa ada cara lain untuk melihat dan memperlakukan sesama manusia.
Dengan tangan terbuka dan hati tulus, Teh Novi seolah menjadi jembatan antara mereka yang terpinggirkan dan harapan yang masih ada.