"Saya sangat mengapresiasi inisiatif Program Studi Ilmu Komunikasi yang terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang inklusif. Bahasa Isyarat adalah salah satu aspek penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Dengan pembukaan kelas ini, kami berharap dapat mencetak lebih banyak profesional yang tidak hanya paham teori, tetapi juga peka terhadap kebutuhan komunikasi seluruh lapisan masyarakat."
BACA JUGA:Pojok Baca Universitas Bina Darma, Oase Inspirasi di Tengah Kesibukan Kampus
BACA JUGA:Resmi Dilantik! Pengurus Baru Ormawa Universitas Bina Darma 2025-2026 Siap Mengukir Prestasi
Acara ini tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, tetapi juga berfungsi sebagai ruang dialog dan pengembangan empati. Mahasiswa tidak hanya diajarkan tentang gerakan tangan dalam bahasa isyarat, tetapi juga diajak untuk menyelami budaya dan identitas komunitas tunarungu.
Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya inklusivitas dan keberagaman dalam komunikasi sehari-hari.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Desy Misnawati, S.Sos, M.I.Kom, menegaskan bahwa keterampilan bahasa isyarat semakin penting dalam dunia komunikasi modern.
"Kami sangat bangga bisa membuka kelas sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2 ini. Program ini bukan hanya untuk memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga untuk memberi mereka keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang semakin beragam. Kami berharap, melalui program ini, para mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang mengedepankan inklusivitas dan kepedulian terhadap sesama," ujarnya dengan penuh semangat.
BACA JUGA:Universitas Bina Darma Raih Peringkat Akreditasi “Unggul” untuk Program Studi Sistem Informasi
BACA JUGA:Universitas Bina Darma Resmi Buka Program Studi Pendidikan Profesi Guru Bahasa Indonesia
Kelas sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2 ini merupakan kelanjutan dari suksesnya batch pertama yang dilaksanakan tahun lalu. Sebanyak puluhan mahasiswa telah berhasil menyelesaikan program ini dan kini memiliki kemampuan bahasa isyarat yang mumpuni.
Dengan semangat yang sama, batch kedua diharapkan dapat memperluas dampak positif, sekaligus memperkuat peran Universitas Bina Darma sebagai pelopor inklusif di bidang komunikasi.
Melalui program ini, Universitas Bina Darma tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang lebih peka terhadap berbagai kebutuhan komunikasi di masyarakat.
Kelas sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2 ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen universitas untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, dengan memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu, tanpa terkecuali.
Dengan pembukaan kelas ini, diharapkan semakin banyak pihak yang akan mengapresiasi pentingnya bahasa isyarat sebagai bagian dari pembangunan komunikasi yang adil dan merata.