“Rombongan hendak melayat ke rumah duka. Tapi justru mereka yang jadi korban,” kata Kapolres.
rombongan guru dan ibu-ibu pengajian dari daerah Mendut yang sedang dalam perjalanan menuju acara takziah ke KH Barzakki di Penungkulan.
BACA JUGA:Truk Rem Blong Tabrak Motor di Jalintim Sembawa Banyuasin, Pengendara Tewas di Tempat
Sebanyak 10 orang meninggal di tempat. Satu korban meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Lima lainnya mengalami luka ringan dan sedang dirawat.
“Korban meninggal didominasi ibu-ibu dan lansia. Mereka duduk di bagian tengah dan belakang angkot,” ujar petugas medis di lokasi.
Mobil angkot ringsek total. Bahkan sulit dikenali bentuknya. Truk tronton juga terguling di sisi jalan dengan muatan pasir tumpah ruah.
Warung makan dan tempat usaha meubel ikut hancur. Meja kursi dan barang dagangan tertimpa kendaraan berat.
Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta lebih. Itu belum termasuk biaya pengobatan dan santunan untuk korban.
Polisi langsung melakukan olah TKP. Evakuasi korban dibantu warga sekitar dan tim medis.
“Kami sudah amankan sopir truk. Saat ini dalam pemeriksaan. Sopir mengalami luka ringan dan masih shock,” kata Andry.
Ia menegaskan, penyebab utama adalah kelalaian dalam pengecekan kendaraan. Truk diketahui tidak layak jalan di medan menurun.
“Sistem pengereman tidak berfungsi. Ini murni kelalaian. Harusnya sopir cek kondisi rem sebelum melintas di turunan,” tegas Kapolres.
Andry juga meminta seluruh sopir, terutama kendaraan berat, lebih waspada saat melewati jalur menurun seperti Kalijambe.