Ia menolak klaim keberhasilan hanya untuk dirinya sendiri.
“Semua pemimpin berjasa. Saya bisa berdiri di sini karena landasan yang dibangun oleh pendahulu saya,” tegas Prabowo.
Prabowo juga menyatakan bahwa membangun bangsa adalah tugas kolektif. Menurutnya, pembangunan tidak bisa selesai dalam lima tahun, bahkan sepuluh tahun.
“Kita harus bersatu. Tidak ada yang bisa membangun negara sendirian. Semua harus berkontribusi. Para purnawirawan pun masih bisa memberi sumbangsih dalam bentuk lain,” ujarnya.
Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan. Ia menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan antara masyarakat dan pemerintah.
Pertemuan ini juga terjadi di tengah wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran yang dilontarkan sebagian kelompok purnawirawan TNI.
Namun, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto memastikan bahwa hal itu tidak dibahas dalam pertemuan PPAD dengan Prabowo sebelumnya di Istana Merdeka.
“Pertemuan itu hanya membahas silaturahmi dan agenda halal bihalal. Tidak ada bahasan soal pemakzulan,” kata Putranto.
Acara halal bihalal ini menjadi ajang mempererat hubungan antargenerasi dalam tubuh TNI.
Para purnawirawan yang hadir merasa dihargai dan diperhatikan oleh Presiden. Kebersamaan itu juga menandakan bahwa perjuangan belum usai.
Presiden Prabowo menutup sambutannya dengan pesan harapan.
“Mari kita jaga silaturahmi ini. Jangan putus. Jangan saling jauhi. Bangsa ini besar karena persatuan dan cinta antar anak bangsa,” kata Prabowo menutup pidatonya.
BACA JUGA:Oknum Anggota Brimob Polda Sumsel Ikut Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam Way Kanan Lampung