Hadir pula Kepala BIN saat ini, Herindra, serta Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Suasana berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan.
Acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar. Dalam doa dan ceramah singkatnya, Nasaruddin menyampaikan pesan tentang makna halal bihalal.
Ia menekankan pentingnya cinta dalam hubungan antar manusia. Cinta adalah inti dari halalbihalal.
BACA JUGA:SOSOK Laksda TNI Hersan, Mantan Danlanal Palembang yang Batal Gantikan Letjen Kunto Arief Wibowo
“Silaturahim berasal dari kata shilah, yang artinya menyambung. Rohmi atau Rohim berarti kasih sayang. Jadi, silaturahim adalah pertemuan yang penuh cinta. Kalau bekerja dengan rasa cinta, semuanya jadi ringan dan nikmat,” ucap Prof Nasaruddin.
Ia juga mengajak para purnawirawan untuk terus berkontribusi bagi bangsa.
Menurutnya, kehadiran para purnawirawan, baik senior maupun junior, memperlihatkan kekuatan dan persatuan dalam tubuh TNI.
Suasana penuh haru muncul saat para purnawirawan menyanyikan hymne Taruna.
Lagu ini dinyanyikan bersama oleh Prabowo dan para tokoh militer lainnya di atas panggung.
Di antaranya Luhut, Hendropriyono, Wiranto, Herindra, AHY, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indrawijaya.
“Saya minta saudara AHY dari Paviliun 5 untuk memimpin nyanyian hymne Taruna. Siapa yang dari Paviliun 5? Pak Hendro? Bang Luhut? Pak Wiranto?” tanya Prabowo sambil tersenyum.
Nyanyian itu menghidupkan semangat dan kenangan para purnawirawan yang dulu menjalani pendidikan militer bersama.
Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan dan loyalitas kepada bangsa dan negara.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia hari ini adalah hasil kerja keras para pemimpin terdahulu.