Verdonk, full-back kiri berdarah Aceh, sudah seharusnya bermain di posisi naturalnya- bukan dipaksa menjadi center back seperti saat menghadapi Australia, yang justru berakhir dengan kekalahan telak 1-5.
Menurut analisis Icamm Sport, jika Verdonk ditempatkan di posisi aslinya, ia akan menjadi mimpi buruk bagi China.
Kemampuannya menyisir sisi kiri lapangan, menciptakan ruang dan peluang, serta agresif dalam menyerang, adalah senjata utama Timnas Indonesia.
Di sisi kanan, Kevin Diks tampil memukau seperti saat melawan Bahrain dan diproyeksikan akan kembali menjadi andalan.
Emil Audero atau Maarten Paes?
Masalah penjaga gawang masih menjadi misteri. Maarten Paes masih dalam proses banding soal status kartu kuningnya. Namun, jika banding ditolak, maka tugas berat akan diemban oleh kiper Emil Audero.
Emilio Audero Mulyadi adalah pemain sepak bola profesional yang bermain sebagai penjaga gawang untuk klub Serie B, Palermo pinjaman dari Como.
Emil Audero yang akan menjalani debut monumental di Stadion Gelora Bung Karno GBK. Tak hanya sebagai kiper, tapi juga sebagai simbol perubahan dan harapan baru dalam sejarah sepak bola nasional.
Tengah Lapangan: Otak dan Tembok Garuda
Garis tengah Timnas Indonesia kali ini benar-benar menjadi jantung permainan. Duet Thom Haye dan Joey Pelupessy diyakini menjadi kombinasi sempurna antara kreativitas dan kekuatan fisik.
Thom Haye sebagai sang kreator, sementara Pelupessy yang dijuluki "bodyguard the professor" menjadi tembok penghalau serangan lawan.
Momen magis duet ini terjadi saat melawan Bahrain: umpan dari Pelupessy ke Haye, diteruskan ke Marselino Ferdinan, lalu gol lahir dari kaki Oley Romeny. Ini bukan sekadar kerja sama biasa, tapi sinergi yang bisa menjadi kunci kemenangan lawan China.