BACA JUGA:Cek Begini Prediksi BMKG, Tinggi Gelombang di Jalur Penyebrangan Merak-Bakauheni Selama Nataru
Pemeriksaan tiket penyeberangan dilakukan di titik-titik tertentu, terutama di rest area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seperti KM 49 dan KM 20, serta di jalur arteri.
Langkah ini bertujuan mencegah pengendara tanpa tiket memasuki kawasan pelabuhan, yang kerap menjadi penyebab penumpukan kendaraan.
“Sejak arus mudik, skrining tiket sudah dilakukan agar pengguna jalan bisa mendapatkan tiket lebih awal. Ini penting agar mereka tidak menambah kepadatan di area pelabuhan hanya karena belum punya tiket,” imbuh Kapolda.
Sementara itu, data dari PT ASDP Cabang Bakauheni menunjukkan bahwa dari H-10 hingga hari kedua Idulfitri 1446 Hijriah.
Tercatat sebanyak 933.804 orang telah menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Wika.
Angka tersebut menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama periode mudik, yang diprediksi akan berbalik arah dalam beberapa hari mendatang.
Peningkatan volume kendaraan menuju Pelabuhan Bakauheni pun sudah mulai terasa.
Pengelola JTTS
PT Hutama Karya (Persero), selaku pengelola JTTS, mencatat bahwa pada 31 Maret 2025 saja, total sebanyak 114.891 kendaraan melintasi tol tersebut, meningkat 49,89% dibandingkan hari normal.
BACA JUGA:Besok Arus Balik Lebaran Idulfitri Pengelola Tol Diskon Tarif 20 Persen Hingga 5 April 2025
Dari jumlah itu, sebanyak 9.997 kendaraan melewati ruas tol fungsional yang dibuka khusus untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.
“Peningkatan trafik ini menjadi sinyal bagi kami untuk terus memantau kondisi jalan dan memperbarui strategi pengelolaan arus balik.
Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan menciptakan pengalaman mudik yang aman serta nyaman,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, dalam keterangan tertulisnya.