Selain itu, burgo merupakan kuliner khas Palembang yang sering disajikan saat Lebaran.
Terbuat dari adonan tepung beras dan sagu yang dimasak seperti dadar gulung tipis, kemudian digulung dan diiris, burgo disajikan dengan kuah santan gurih berbumbu bawang putih, lengkuas, kencur, kunyit, ketumbar, dan kemiri.
Hidangan ini biasanya dinikmati sebagai menu sarapan selama perayaan Idulfitri.
Terakhir, pindang patin melengkapi deretan hidangan khas Lebaran di Palembang.
BACA JUGA:Resep Kuliner Legendaris Coto Makassar, Menggugah Selera dengan Kuah Kental!
BACA JUGA:Makanan Khas Kepulauan Riau, Mie Tarempa Asal Anambas yang Rasanya Unik, Pecinta Kuliner Wajib Coba!
Ikan patin dimasak dalam kuah berbumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, lengkuas, dan daun salam, menghasilkan cita rasa asam, manis, dan pedas yang segar.
Pindang patin biasanya disajikan bersama nasi putih hangat, menambah kenikmatan saat bersantap bersama keluarga.
Menjelang Lebaran, pasar-pasar tradisional di Palembang dipenuhi oleh masyarakat yang berburu bahan-bahan untuk membuat hidangan-hidangan tersebut.
Ikan giling, sebagai bahan utama pempek, tekwan, dan model, menjadi salah satu komoditas yang paling dicari.
BACA JUGA:Tempat Wisata & Kuliner di Sekitar JTTS, Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga Selama Libur Lebaran
BACA JUGA:Resep Tongseng Ayam, Kuliner Khas Indonesia yang Gurih dan Lezat, Cara Masaknya Praktis!
Kemeriahan ini mencerminkan betapa pentingnya peran kuliner dalam tradisi Lebaran masyarakat Palembang.
Tak hanya itu, permintaan akan bungkus ketupat dari daun pandan juga meningkat drastis menjelang Idulfitri.
Meskipun harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan bungkus ketupat dari daun kelapa, banyak warga yang tetap memilih daun pandan karena aroma khas yang dihasilkannya.
Hal ini menunjukkan betapa masyarakat Palembang menghargai detail dalam penyajian hidangan Lebaran mereka.