Sehari sebelum Idulfitri, zakat fitrah tersebut telah dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya di berbagai wilayah sekitar Palembang.
Selama bulan Ramadan 1446 Hijriah, Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho juga menggelar berbagai kegiatan keagamaan. Selain salat lima waktu berjamaah, masjid ini juga menyelenggarakan kajian Islam, buka puasa bersama, dan kegiatan sosial lainnya.
Tidak hanya warga sekitar Masjid Cheng Ho, jemaah salat Idulfitri 1446 hijriah juga datang dari luar kota Palembang--
Pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho diakhiri dengan momen kebersamaan.
Banyak jemaah yang menyempatkan diri untuk berswafoto bersama keluarga dan sahabat di berbagai sudut masjid yang memiliki desain unik ini.
Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho di Palembang dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), yang kini telah berganti nama menjadi Persatuan Iman Tauhid Indonesia.
Ide pembangunan masjid ini muncul setelah pengurus PITI Sumatra Selatan mengunjungi Masjid Cheng Ho di Surabaya dan terinspirasi untuk membangun masjid serupa di Palembang.
Resmi berdiri pada tahun 2008, masjid ini menjadi masjid kedua di Indonesia yang mengusung gaya arsitektur Tionghoa.
Berdiri di atas lahan seluas 4.990 meter persegi yang merupakan hibah dari mantan Gubernur Sumatra Selatan, Syarial Oesman, Masjid Cheng Ho Palembang mampu menampung sekitar 500 jemaah.
Keunikan arsitektur dan sejarahnya menjadikan masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi religi bagi masyarakat.
Pelaksanaan salat Idulfitri tahun ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.
Umat Islam yang hadir merasakan kebersamaan yang erat dalam suasana hari kemenangan.
Dengan berbagai kegiatan keagamaan yang terus digalakkan, Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho diharapkan dapat terus menjadi pusat syiar Islam yang membawa manfaat bagi umat.