SUMEKS.CO - Pada setiap tahunnya menjelang lebaran diantaranya lebaran Idulfitri, masyarakat muslim khususnya di Indonesia merayakan dengan kudapan istimewa berupa ketupat.
Namun, ternyata ketupat disebut-sebut menjadi simbol khas lebaran karena memiliki makna filosofis mendalam yang diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari tradisi masyarakat Muslim.
Ada beberapa alasan utama mengapa ketupat selalu hadir dalam setiap perayaan lebaran, yang dilansir dari berbagai sumber informasi Rabu 12 Maret 2025.
1. Makna Filosofis dalam Budaya Jawa
Ketupat memiliki nilai simbolis yang kuat dalam budaya Jawa, terutama dalam ajaran yang disebarkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Nusantara.
BACA JUGA:Resep Sayur Lodeh Kacang Tolo, Sajian Tradisi Lebaran Ketupat Khas Jawa Timur yang Nikmat dan Sedap
Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut kupat, yang merupakan singkatan dari laku papat (empat tindakan):
Lebaran: Menandakan berakhirnya bulan Ramadan dan datangnya hari kemenangan bagi umat Muslim.
Makna ketupat lebaran dan filosofinya--
Luberan: Melambangkan kelimpahan rezeki dan berkah yang mengalir setelah menjalankan ibadah puasa.
Leburan: Menggambarkan dosa-dosa yang dilebur dan diampuni setelah sebulan penuh beribadah.
Laburan: Berasal dari kata labur (kapur putih), melambangkan hati yang kembali suci dan bersih seperti bayi yang baru lahir.
Makna ini menjadikan ketupat bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol spiritual yang erat kaitannya dengan konsep pengampunan dan kesucian setelah Ramadan.
2. Lambang Kerumitan Hidup dan Penyucian Diri