SRITEX GULUNG TIKAR, 10 Ribu Karyawan Pabrik Tekstil Menjerit Kena PHK, Bagaimana Nasib Selanjutnya?

Sabtu 01-03-2025,15:53 WIB
Reporter : Suci MH
Editor : Rakhmat MH

Bagi banyak karyawan, Sritex bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga bagian dari perjalanan hidup mereka. Beberapa karyawan yang telah bekerja puluhan tahun mengaku sangat terpukul dengan keputusan ini.

BACA JUGA:Honda DBL 2021-2022 Central Java Series Digelar di Sritex Arena

BACA JUGA:Ridho Yahya Jalin Kerjasama dengan PT Sritex, Ini Kesempatan Emasnya

Salah satunya adalah Agusti, yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun di perusahaan tersebut.

“Baru kali ini saya mengalami PHK. Rasanya berat, tapi kita harus tetap kuat dan mencari jalan keluar,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Di beberapa sudut pabrik, para pekerja terlihat menandatangani seragam kerja sebagai bentuk kenang-kenangan, mirip dengan tradisi kelulusan SMA. 

Banyak yang membawa pulang barang-barang pribadi mereka dengan penuh haru, meninggalkan tempat yang telah menjadi rumah kedua selama bertahun-tahun.

Perjalanan Panjang Sritex: Dari Pasar Klewer ke Pasar Global

PT Sritex didirikan pada tahun 1966 oleh Lukminto, bermula sebagai UD Sri Redjeki, sebuah usaha perdagangan di Pasar Klewer, Solo.

Dalam perjalanannya, perusahaan ini berkembang menjadi raksasa tekstil yang memproduksi benang, kain mentah, kain jadi, hingga pakaian siap pakai.

Bahkan Pada tahun 1984, Sritex mendapatkan kepercayaan untuk memproduksi seragam militer NATO dan Jerman. 

Perusahaan ini terus berkembang hingga berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2013. 

Bahkan, di tahun 2020, Sritex sukses mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu untuk mendukung penanggulangan pandemi COVID-19.

Namun, krisis finansial yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat perusahaan ini goyah.

Pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Negeri Niaga Semarang menyatakan Sritex pailit, dan akhirnya perusahaan resmi ditutup pada 1 Maret 2025, dengan seluruh asetnya kini berada di bawah wewenang kurator.

Meski Sritex kini telah ditutup, harapan masih ada bagi ribuan eks-karyawan yang kehilangan pekerjaan.

Kategori :