Persijap di Instagram officialnya menyayangkan atas apa yang terjadi, “mohon do'anya yaa Jap, seluruh staf pelatih, presiden, manager, manajemen, terutama seluruh pemain sehat selamat sampai di rumah," tulis akun tersebut.
Pihak Persijap berharap ada keputusan dari PT. LIB sebagai penyelenggara Liga.
“Dan apakah kita mau tragedi Kanjuruhan itu terulang lagi, sehingga memakan korban yang banyak,” ingat Dhana Kurniawan.
“Hal-hal anarkhis seperti ini bukan sekali dua kali terjadi guys, bahkan sudah berulang kali dalam beberapa pertandingan di Liga Indonesia”.
“Ayolah kita menjadi suporter yang dewasa, yang bisa menerima kekalahan atau kemenangan dalam tim yang kita dukung,” imbaunya.
BACA JUGA:Hari Ini, Sriwijaya FC Hadapi PSMS Medan, Ajang Pembuktian 2 Tim Terkuat di Playoff Degradasi Liga 2
BACA JUGA:Otto Kapisa Bersyukur Bos David Siap Menjadi Manajer Sriwijaya FC Musim Depan di Liga 2
“Karena kita semua harus ingat Timnas Indonesia kita sebentar lagi akan mencetak sejarah dengan lolos ke piala dunia 2026”.
Jangan sampai karena hal-hal seperti ini FIFA akhirnya mem-banned kita lagi guys. “Aduh…”, cetus Dhana.
“Semoga saja kita tidak diberi sanksi oleh FIFA atas kejadian ini, dan yuk belajar jadi suporter yang lebih dewasa,” tandasnya.
Sementara di kolom komentar netizen juga menyesalkan kejadian anarkhis ini:
BACA JUGA:Hari Ini, Sriwijaya FC Hadapi PSMS Medan, Ajang Pembuktian 2 Tim Terkuat di Playoff Degradasi Liga 2
“Semakin kesini setiap liga 1 sama liga 2 punya musuh bebuyutan,” kata @adidas.