PALEMBANG, SUMEKS.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo berencana membawa Event Olahraga Internasional ke Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
“Pengelolaan, untuk operasional sudah cukup saya apresiasi bagaimana kita bisa memaksimalkan aset yang sudah di bangun dan kemudian bisa dimanfaatkan untuk event-event kelas Nasional maupun Internasional,” kata Dito Ariotedjo kepada media saat meninjau Jakabaring Sport City, Rabu 12 Februari 2025.
Menpora RI Dito Ariotedjo berencana membawa Event Olahraga Internasional ke Jakabaring Sport City (JSC) Palembang-suci/sumeks.co-
Didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, SH MSE, Menpora RI dan rombongan tiba di JSC sekitar pukul 09.15 WIB, tak menunggu lama langsung keliling meninjau venue.
“Sesuai dengan perintah dari Presiden RI dimana pemerintah harus melakukan efisiensi dan juga efektivitas salah satunya ke Sumsel mengecek keadaan Jakabaring,” ujarnya.
BACA JUGA:Usai Bertemu Menpora, Patrick Kluivert Ketemu 4 Mata dengan Coach Indra Sjafri, Bahas Apa?
Dikatakan oleh Dito Ariotedjo, JSC diharapkan dapat menjadi lokasi utama penyelenggaraan berbagai event Internasional maupun Nasional.
“Kami sudah koordinasi dengan Pak Erick Tohir, rencana PSSI akan membawa agenda event untuk di Stadion Jakabaring, saya cek juga atletik renang yang rencananya fokus disanan untuk event skala Internasional,” kata Dito.
“Event terbesar yang akan dibawa ke JSC mungkin agenda FIFA ya,” sambungnya.
Kunjungan Menpora RI kali ini sekaligus meninjau venue-venue yang ada di JSC Palembang yang sudah ada dan kemudian bisa dimaksimalkan lagi.
BACA JUGA:Patrick Kluivert dan Erick Thohir Temui Menpora, Sowan Atau Minta Dukungan?
BACA JUGA:Ketum PSSI Erick Thohir Ketemu 4 Mata dengan Menpora, Bahas Apa? Jangan-jangan...
Lebih lanjut Menpora RI juga menyebut bahwa JSC Palembang memiliki wilayah yang tertutup dan hal ini kemungkinan tidak membuat banyak faktor internal masuk dan membuat atlet bisa lebih fokus.
“Saya sekaligus ingin melihat mana yang bisa dimaksimalkan dan ini memang wilayahnya tertutup dan harusnya tidak banyak faktor internal dan atlet bisa lebih fokus,” ungkapnya.