PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kilang Pertamina Plaju kembali menggelar Safety Leadership Program (SLP) 4.0: Foundation pada tanggal 3-5 Februari 2025, yang kali ini diperuntukkan bagi pekerja di frontline atau garis terdepan.
Program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya telah diselenggarakan pada 20-23 Januari 2025, yakni SLP 4.0: Strong Commitment yang dikhususkan untuk level pimpinan dan manajemen.
Kegiatan ini digelar dengan tujuan utama untuk membentuk mental kepemimpinan yang tangguh dalam mengimplementasikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kilang Pertamina Plaju.
Mengingat bahwa Kilang Pertamina Plaju beroperasi di sektor pengolahan migas dan petrokimia yang memiliki risiko yang tinggi, implementasi K3 yang optimal menjadi hal yang sangat krusial bagi kelangsungan operasional yang aman dan efisien.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN Februari 2025: Peluang Karier di PT Garuda Daya, AXA Mandiri dan Pertamina PDC!
BACA JUGA:Dukung Pemenuhan Kebutuhan LPG Nasional, Produksi LPG Pertamina EP Prabumulih Naik 33 Persen
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR RU III, Perliansyah, mengungkapkan bahwa Safety Leadership merupakan salah satu aspek penting yang perlu dimiliki dan ditanamkan oleh seluruh pekerja di setiap lini, baik itu manajemen maupun pekerja frontline.
Menurut Perliansyah, konsep Safety Leadership bukan hanya tentang memberikan instruksi atau mengawasi pekerja.
Lebih dari itu, hal ini juga terkait dengan kemampuan untuk memberikan contoh yang baik, menginspirasi tim untuk selalu mematuhi standar keselamatan, dan menciptakan budaya yang mendukung perilaku aman di setiap tahap pekerjaan.
“Safety Leadership bukan hanya tentang memberikan instruksi atau pengawasan, tetapi tentang memberikan contoh yang baik, menginspirasi tim untuk selalu mematuhi standar keselamatan, dan menciptakan budaya yang mendukung perilaku aman di setiap lini pekerjaan,” ujar Perliansyah dalam keterangan persnya.
Melalui Safety Leadership Program ini, Kilang Pertamina Plaju bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan K3 di level manajemen hingga level pekerja frontline.
Dengan demikian, para peserta diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang dapat membawa dampak positif dalam peningkatan budaya keselamatan di lingkungan kerja mereka.
Pekerja di garis terdepan seringkali menghadapi risiko yang lebih besar, oleh karena itu, pemberdayaan mereka melalui program ini menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.