Persebaya terus mencoba mengejar ketertinggalan.
Namun rapatnya lini belakang Barito Putera membuat mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Percobaan dari Rashid dan Tumbas beberapa kali masih bisa digagalkan oleh kiper Satria Tama yang tampil gemilang.
Hingga peluit akhir pertandingan berbunyi, tidak ada tambahan gol yang tercipta, dan Persebaya harus tumbang, dengan rela menerima kekalahan 3-0.
Dampak Kekalahan bagi Persebaya
Dengan kekalahan ini, Persebaya tetap berada di posisi runner-up klasemen sementara dengan 37 poin, namun mereka kini dalam ancaman digeser oleh Persija Jakarta.
Posisi puncak klasemen masih dipegang oleh Persib Bandung dengan 43 poin, yang semakin kokoh di puncak.
Sementara bagi Barito Putera, kemenangan ini sangat penting dalam upaya menjauh dari zona degradasi.
Dengan tambahan tiga poin, mereka kini berada di posisi ke-15 dengan 18 poin, dan mulai membuka jarak dari tim-tim yang berada di papan bawah.
Kekalahan ini menunjukkan bahwa koordinasi pertahanan Persebaya masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Paul.
Tiga gol Matias Mier, lepas dari kawalan ketat pemain belakang Persebaya.
Ya. Lini belakang Persebaya yang kerap kehilangan fokus dan kurangnya komunikasi antar pemain.
Dam ini membuat Barito Putera dengan mudah mengeksploitasi celah tersebut.
Selain itu, efektivitas serangan juga perlu diperbaiki agar dapat lebih tajam dalam memanfaatkan peluang di pertandingan-pertandingan berikutnya.