Namun, pada menit 90+4, Persibo berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Amir Hamzah.
Gol tersebut dianggap kontroversial oleh Deltras karena dinilai terdapat pelanggaran dan dugaan offside yang diabaikan wasit.
Kericuhan pun terjadi usai gol penyama kedudukan, di mana pemain dan ofisial Deltras serta suporter menyerang pemain Persibo dan wasit.
Tiga pemain Persibo terluka di wajahnya.
Akibat insiden tersebut, PT LIB memutuskan untuk mengulang sisa laga selama dua menit di tempat netral, yang berujung pada keputusan kontroversial lainnya—penggantian wasit yang dianggap tidak wajar oleh Persibo.
Presiden Persibo, Deddy Adrianto Wibowo, turut angkat bicara dan menyampaikan kekecewaannya terhadap PT LIB serta keputusan-keputusan yang diambil.
Ia menyebut bahwa regulasi tampaknya dibuat sepihak dan mengabaikan keadilan.
"Mengapa seluruh jajaran wasit diganti? Ini tanda tanya besar. Apakah kekerasan di sepak bola kini dianggap wajar?" tulis Deddy dalam pernyataan resminya.
Reaksi PT LIB dan PSSI
Hingga berita ini diturunkan, PT LIB belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan WO yang dilakukan Persibo.
Namun, pihak PSSI melalui Komite Disiplin (Komdis) disebut tengah melakukan evaluasi terhadap pertandingan ini dan kemungkinan adanya sanksi bagi pihak yang dianggap melanggar regulasi.
Beberapa pihak menilai bahwa keputusan Persibo untuk mundur bisa berimbas pada sanksi tambahan dari PSSI, mengingat regulasi Liga 2 secara tegas melarang tindakan walkout dalam pertandingan resmi.
Kesimpulan dan Kelanjutan
Dengan hasil WO ini, Deltras FC akan menghadapi tim-tim tangguh di babak delapan besar.
Sementara itu, Persibo harus bersiap menghadapi babak playoff degradasi dan berjuang mempertahankan eksistensi mereka di Liga 2.
Situasi ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara kompetisi agar ke depannya dapat mengambil keputusan yang lebih transparan dan adil.