Fakta bahwa pemilik rumah memiliki hobi dengan perangkat elektronik membuka kemungkinan terjadinya korsleting atau masalah teknis lain sebagai pemicu ledakan.
"Kami belum bisa menyimpulkan apa pun hingga penyelidikan selesai. Semua barang bukti, termasuk tabung elpiji dan barang elektronik, telah kami amankan untuk analisis lebih lanjut," ujar Kombes Dirmanto.
Polda Jatim telah menerjunkan berbagai tim untuk mendukung penyelidikan. Tim Labfor akan menganalisis material dari lokasi kejadian, sementara Tim Kedokteran Forensik bertugas memastikan penyebab kematian korban.
Hasil penyelidikan ini diharapkan memberikan kejelasan mengenai penyebab utama ledakan.
"Kami akan memeriksa semua saksi, termasuk pemilik rumah, tetangga, dan orang-orang yang mengetahui kejadian ini. Mohon kesabaran dari rekan-rekan media dan masyarakat," tambah Kombes Dirmanto.
Polda Jawa Timur menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini.
"Kami turut prihatin atas peristiwa yang merenggut nyawa dua orang ini. Kami berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan secepat mungkin agar masyarakat mendapatkan kejelasan," kata Kombes Dirmanto.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dalam penggunaan tabung elpiji dan barang elektronik di rumah.
"Pastikan penggunaan alat-alat rumah tangga dilakukan sesuai prosedur keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya.
Hingga saat ini, penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap penyebab ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto.
Meskipun ada dugaan sementara terkait tabung elpiji, penyelidikan menyeluruh masih diperlukan untuk memastikan kebenarannya.
Aparat kepolisian berharap masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi hingga hasil investigasi diumumkan.