Pengalaman bermain di level senior sejak usia dini, ditambah dengan trial di beberapa klub besar seperti Derby County, Norwich City, dan Benfica, mempercepat perkembangannya.
Meski tidak mendapatkan kontrak dari trial tersebut, peluang besar datang ketika klub Italia SPAL menawarkan kontrak.
"Presiden Fram FC mendekati ayah saya dengan tawaran dari SPAL," jelas Ellertsson.
"Kami terbang ke Italia, dan saya pindah ke sana pada usia 16 tahun." Di SPAL, ia berkembang melalui berbagai tingkatan, dari tim U-17 hingga tim Primavera, sebelum akhirnya debut di Serie B.
BACA JUGA:5 Julukan Paling Spesial Disematkan Fans Timnas Indonesia untuk Calvin Verdonk, Nomor 5 Aneh
Karier Ellertsson tidak selalu mulus.
Dia sempat Cedera patah tulang kaki sempat menghambat perkembangannya, tetapi ia berhasil bangkit.
Pada usia 19 tahun, ia melakoni debut di Serie A bersama Spezia.
Tahun 2023, ia pindah ke Venezia, yang saat itu bermain di Serie B. Dampaknya terasa instan, membantu klub tersebut promosi ke Serie A.
"Bergabung dengan Venezia adalah keputusan besar," ujar Ellertsson.
Meskipun klub saat itu berada di Serie B, dia merasa bermain secara reguler lebih penting bagi perkembangannya. Kini, ia menjadi bagian integral dari skuad Venezia di Serie A.
Ikatan dengan Indonesia
Di Venezia, Ellertsson memiliki sahabat dekat, Jay Idzes, seorang pemain keturunan Indonesia yang kini membela tim nasional negara tersebut.
"Jay adalah teman baik saya," kata Ellertsson. "Kami memiliki kesamaan latar belakang Indonesia, bahkan ibu kami memiliki nama yang sama!"
Hubungan ini menambah keunikan perjalanan Ellertsson, menghubungkan dua budaya yang berbeda dalam dunia sepak bola. Meski membela Islandia, ia merasa bangga atas ketertarikan dari penggemar Indonesia.