Namun sayangnya, lantaran persenjataan Belanda lebih canggih dan modern, pasukan republik yang mulai kehabisan stok amunisi dan logistik akhirnya kewalahan akhirnya terpaksa mundur menjelang hari kelima.
Kendati demikian, akhir pertemluran dilakukan pertemuan antara pimpinan sipil dan militer dari kedua belah pihak untuk membicarakan gencatan senjata setelah 5 hari pertempuran sengit berlangsung di Kota Palembang.
Pihak Indonesia mengirimkan Adnan Kapau (A.K.) Gani, mantan Residen Sumatera Selatan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran di Kabinet Sjahrir III, untuk menggelar perundingan dengan Belanda.
Kesepakatan gencatan senjata antara pemerintah Indonesia dan pihak Belanda ini mengakhiri pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang.