Camat Payaraman, Yarkudu mengungkapkan, di rumah tersebut terdapat tiga Kepala Keluarga (KK) dengan sembilan orang penghuni.
Dimana, saat kejadian, penghuni rumah sedang berada di kebun karet.
"Rumah tersebut dalam keadaan kosong, karena sedang bekerja ke kebun karet mereka," ujarnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, namun diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik.
"Pasalnya, pemilik rumah memastikan tidak sedang meninggalkan kompor yang menyala," tegasnya.
Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta. Termasuk, uang Rp 30 juta untuk persiapan berangkat umroh.
BACA JUGA:Wakil Walikota Palembang Peraih Suara Terbanyak Prima Salam Sambangi Korban Kebakaran di 10 Ulu
"Ada emas seberat lebih kurang 3 sukuan ikut terbakar. Namun, emas ini sudah ditemukan lebih kurang 2,5 suku dalam kondisi sudah terbakar," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yarkudu menyampaikan imbauan kepada warga di Kecamatan Payaraman supaya meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat meninggalkan rumah.
"Harus benar-benar diperhatikan, kompor, terus instalasi listrik juga harus menjadi perhatian," imbaunya.
BACA JUGA:Wakil Walikota Palembang Peraih Suara Terbanyak Prima Salam Sambangi Korban Kebakaran di 10 Ulu
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Hanguskan Sejumlah Bangunan di Kawasan 17 Ilir Palembang Menjelang Subuh
Yarkudu mengatakan, untuk sementara waktu, penghuni rumah akan diungsikan ke rumah keluarganya yang lain di sekitar lokasi kebakaran.