“Namun ternyata setelah saya membaca di berita, mantra khusus apa sih yang dikatakan Agus ‘tanpa lengan’ itu?,” tanya Dr. Aimee.
BACA JUGA:Fakta Baru! Diam-diam Agus Buntung Lecehkan Korbannya di 3 Lokasi Berbeda, Total Ada 49 Reka Adegan?
BACA JUGA:Usai Jadi Tersangka, Agus Buntung Pakai Baju Keramat Jalani Rekonstruksi Lengkapi Berkas Perkara
Ternyata Agus mengucapkan kata-kata yang menginspirasi perempuan, yang menguatkan perempuan, yang mensupport dan mendukung perempuan.
“Sehingga akhirnya perempuan ini merasa dipahami, dimengerti dan akhirnya mudah percaya kepada laki-laki,” bebernya.
Nah, biasanya memang orang yang mudah melecehkan perempuan biasanya, menurut Dr. Aimee, mereka memiliki pola, mereka dapat menekan titik emosi.
“Kita kalau mau supaya lawan bicara itu bisa mendengarkan, maka kita harus menyentuh titik emosionalnya dia,” jelasnya.
BACA JUGA:Fakta Baru! Diam-diam Agus Buntung Lecehkan Korbannya di 3 Lokasi Berbeda, Total Ada 49 Reka Adegan?
BACA JUGA:Usai Jadi Tersangka, Agus Buntung Pakai Baju Keramat Jalani Rekonstruksi Lengkapi Berkas Perkara
Ketika otak yang berperan di dalam emosi itu bekerja, maka seseorang itu kadang bisa tidak lagi memilik logika.
“Karena otak untuk emosi itu lebih primitif daripada otak yang untuk kognitif untuk berpikir,” jelas Dr. Aimee lagi.
Ketika seseorang ditekan di pusat emosinya, maka dia kadang menjadi terbawa oleh perasaan. Dia tidak lagi menggunakan logika sehingga mudah untuk mempercayai laki-laki
BACA JUGA:Fakta Baru! Diam-diam Agus Buntung Lecehkan Korbannya di 3 Lokasi Berbeda, Total Ada 49 Reka Adegan?
BACA JUGA:Usai Jadi Tersangka, Agus Buntung Pakai Baju Keramat Jalani Rekonstruksi Lengkapi Berkas Perkara
“Disini menjadi peringatan keras untuk para wanita untuk tidak boleh hanya mengandalkan perasaan tapi juga harus berani untuk berkata tidak dan mengendalikan logika berpikir,” tandasnya.
Rekonstruksi