PALEMBANG, SUMEKS.CO - Belum usai kasus dugaan penganiayaan terhadap koas, publik kembali dibuat heboh dengan kasus dugaan pedofil anak dibawah umur oleh oknum guru musik di salah satu sekolah musik di Palembang.
Parahnya, pedofile yang merupakan perilaku seseorang yang memiliki minat seksual, terhadap anak-anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum guru musik hingga mengeluarkan sperma.
Hal tersebut dibeberkan oleh salah satu konten kreator Palembang akun @heriyadi_official, dalam sebuah unggahan video yang dilihat Sabtu 14 Desember 2024.
"Teruntuk seluruh akun berita, info dan wartawan khususnya yang ada di kota Palembang, kami menginformasikan bahwa telah terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur," ungkap pemilik akun yang juga berprofesi sebagai MC ini.
BACA JUGA:Cegah Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi, UBD-SSAAC Adakan Seminar Hello Sister
Dugaan kasus pelecehan terhadap anak dibawah umur alias pedofil itu, kata pemilik akun terjadi pada salah satu sekolah musik atau tempat les musik di Kota Palembang.
Dalam video berdurasi lebih dari 2 menit itu menerangkan, oknum pelaku pedofilia merupakan seorang tenaga pengajar atau guru bahkan merupakan salah satu owner dari sekolah musik tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, kasus dugaan pedofilia yang menimpa seorang siswi SD berusia 10 tahun tersebut terjadi pada satu minggu lalu tepatnya ditanggal 7 Desember 2024.
Influencer Palembang ini ungkap adanya kasus dugaan pedofile oleh oknum guru musik terhadap siswi SD saat les musik--
Ia juga menguraikan kronologi bermula saat korban siswi SD kelas 4 tersebut sedang belajar di sekolah musik saat itu oknum pelaku meminta muridnya itu untuk memasukkan tangannya kedalam celana.
"Dan menyentuh bagian vital, oknum pelaku ini sampai mengeluarkan cairan sper*a nya," ucapnya.
Ia menyebutkan, bahwa peristiwa pedofilia yang dilakukan oleh oknum guru musik itu sudah dilakukan terhadap siswi tersebut sebanyak dua kali.
Ia juga menyebut, bahwa telah mengkonfirmasikan kepada pihak keluarga korban siswi agar kasus ini dapat di viralkan agar pihak kepolisian bisa cepat menangani kasus ini.