"Alhamdulillah, pelaksanaan lelang lebak lebung dan sungai kemarin berjalan dengan tertib dan lancar hingga selesai," jelas Kapolsek.
Sambungnya, para pengemin tertib dan mengikuti aturan. Dimana adanya kegiatan lelang lebak lebung dan sungai sering terjadi keributan diantara peserta lelang atau pengemin.
Seperti tahun 2023 lalu pelaksanaan lelang lebak lebung dan sungai (L3S) secara serentak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akhir November lalu sepi peminat atau pengemin.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Ilir Sebar 25.000 Bibit Ikan, Ini Lokasi Penyebarannya
Penurunan PAD dari L3S di Kabupaten OKI sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 2022, PAD dari L3S mencapai Rp8,5 miliar.
Namun, pada tahun 2023, PAD dari L3S hanya mencapai Rp6 miliar. Artinya, PAD dari L3S menurun sebesar 29,4%.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten OKI, Ir Mun,im mengatakan, untuk tahun ini pelaksanaan lelang lebak lebung dan sungai (L3S) sepi peminatnya atau pengemin.
"Hasil PAD dari L3S itu juga menurun. Mau bagaimana lagi pengemin tahun berkurang dari tahun lalu. Jadi PAD L3S juga turun," ujarnya.
BACA JUGA:Detik-detik Mobil Kadin Perikanan OKI Nyaris Nyemplung ke Sungai Kelekar Tanjung Senai Ogan Ilir
BACA JUGA:Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Ilir Sebar 25.000 Bibit Ikan, Ini Lokasi Penyebarannya
Dia menjelaskan, hasil PAD dari L3S mencapai Rp 8,5 miliar tahun 2022 lalu dan tahun ini hasil dari L3S hanya mencapai Rp 6 miliar saja. Ini dikarenakan juga peserta atau pengemin yang sedikit.
"Faktor lainnya dari juga membuat PAD dari L3S ini turun juga karena nilai objek lelang juga kecil," ungkapnya.
Lalu, lanjut Mun, im, mengapa peserta pengemin L3S juga sepi atau menurun mengikuti L3S juga karena banyak faktor lain. Seperti keadaan lebak lebung banyak yang kering dan sebagainya.