Namun @Meizeiii masih ragu:“Masalahnya ini gak masuk logika kak, orang mana yang mau ceritain aibmya sendiri sama orang yang BARU DIA KENAL, bahkan kayanya belum kenal sehari loh? ‘Kan si agus ini katanya MENGANCAM setelah si cewe ini cerita aibnya, pertanyaannya Kenapa si cewe ini mau cerita aibnya ke si agus?,” timpalnya.
“Iya kak, tapi yang speak up juga ngomongnya si agus ini tiba-tiba nyamperin terus minta kenalan, lama lama, si agus ni kayak bikin si kaka banyak cerita, sampai akhirnya si kaka ini sadar kak,” jawab @Aishiteru lagi.
“Bukannya membela si agus ya kak, cuma ini masih kurang masuk d akal aja, kalo ngefrezee waktu di lece*kan atau dimanipulasi dengan kata² yang tidak seno*oh memang wajar. Tapi, bukannya ada waktu korban untuk melawan/melaporkan disaat dia membonceng tersangka ke homestay?,” kata @Meizeiii.
“Menurut kaka apa alasan cewe itu bilang jadi korban? Bukankah hanya akan merugikan si cewe tersebut?,” jelas @Aishiteru.
“Entah lah kak, banyak sekali yang berspekulasi tentang kasus ini. Saya hanya memberi komentar tentang kejanggalan yang tidak masuk di akal saya saja,” tandas @Meizeiii.
Bukan Rudapaksa Tapi Pelecehan.
Kasus Agus, pria tanpa lengan di Mataram NTB rupanaya bukan rudapaksa tapi pelecehan, perkaranya sudah nyaris naik ke ‘meja hijau’.
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklarifikasi bahwa Agus IWAS bukan tersangka pemerkosa mahasiswi inisial MA.
"Tindak pidananya bukan pemerkosaan tetapi pelecehan seksual fisik," kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat dihadapan wartawan di Mapolda NTB, Senin 2 Desember 2024.
Tersangka Agus (IWAS) akan dikenakan Pasal 6C UU TPKS. Laporan korban 7 Oktober 2024 langsung dilakukan penyelidikan.